0

Kekuatan Energi dalam Sistem Pernapasan

Selasa, 10 Juli 2012
Share this Article on :


Sistem pernapasan adalah hal paling penting dalam hidup dan dapat disebut sebagai “ kekuatan pengendali “ tubuh. Bernapas adalah kehidupan, ia mempengaruhi aspek-aspek fisik, mental, emosional, dan spritual kita. Proses bernapas yang dilakukan untuk mengubah elemen-elemen penting yang diserap menjadi energi paling akhir dan bahan bakar untuk sel-sel tubuh, terdiri dari oksigen pada saat masuk dan karbondioksida saat keluar. Kehidupan seluler dimulai dengan menyerap elemen-elemen yang dibutuhkan dan ini terjadi karena pengaruh langsung ATP (Adenosine Triphospate). Tanpa zat penting ini tak akan ada pusat kekuatan dalam organisme, tak ada energi, dan tak akan ada kehidupan. Se-sel tidak akan mampu berkembang menggantikan atau memperbaiki diri tanpa kehadiran ATP dan napas hidup.

Banyak orang di dunia sekarang ini menderita penyakit karena pernapasan yang tidak benar, kurang berolahraga, nutrisi yang buruk, polusi diri (tembakau, obat-obatan) dan polusi lingkungan. Sel-sel akan lapar oksigen yang merupakan bahan bakar mereka yang utama dan paling penting. Penelitian mengindikasikan bahwa penyakit seperti kanker, jantung, paru-paru dan AIDS dapat di perbaiki secara dramatis melalui pemberian oksigen yang sesuai kepada sel-sel. 
Bernapas dengan baik adalah syarat paling penting dalam hidup sehat. Bernapas dalam-dalam mempengaruhi penampilan anda, cara anda berfikir, perasaan, tingkah laku dan melakukan hal yang menakjubkan pada fikiran, tubuh dan jiwa dengan menyelaraskan dan menyatukan anda dengan energi kehidupan anda yang paling dalam.

Proses pernapasan dikendalikan secara tidak sadar dalam batang otak, terutama oleh medulla. Namun proses ini dapat dipengaruhi oleh cerebral cortex. Emosi yang kuat dapat mengubah tingkat pernapasan, dengan irama pernapasan menjadi salah satu indikasi fisik yang paling jelas dari keadaan emosional dan mental seseorang. Saat merasa ketakutan, seseorang akan berhenti bernapas sesaat. Bila marah, napas menjadi sesak dan tak beraturan. Gangguan lainnya dapat direfleksikan, seperti terisak saat sedih, menghela napas atau terengah-engah karena ketakutan.

Bernapas adalah perantara strategis antara fikiran dengan tubuh. Napas adalah pembawa kesadaran dan energi. Bernapas adalah satu-satunya proses fisiologis yang disadari atau tidak disadari. Seringkali kita mengambil napas kehidupan dari “Pemberi Kehidupan” begitu saja. Bagaimanapun belajar untuk bernapas dengan sadar dan sengaja dapat menjadi kunci untuk menguasai emosi sekaligus fikiran. 
Sejumlah tehnik pernapasan telah diwariskan turun temurun selama berabad-abad dan telah menjadi bagian integral praktek meditasi sufi. Seorang penganut sufi pernah berkata “Semua mengandung Napas Ilahi, seperti hari ketika fajar menyinsing”.

Bernapas adalah adaptasi terbesar pertama yang dilakukan bayi baru lahir saat pertama kali menghirup udara. Kita datang ke dunia ini karena napas dan kita meninggalkan dunia juga karena napas. Bila anda mengamati seorang bayi yang sedang tidur, anda akan melihat perut yang mengembang dan mengempis, tulang rusuk yang membesar dan berkontraksi dan pernapasan menjadi amat mudah. Sebaliknya, kebanyakan orang dewasa bernapas dengan pola yang dangkal tak beraturan akibat akumulasi tekanan emosional dan fisik serta ketegangan yang merasuk ke dalam tubuh selama bertahun-tahun. Kebanyakan kita menyimpan ketegangan ini dalam otot-otot dada, bahu, punggung, leher, dan muka, semua daerah yang membantu pernapasan. Tekanan ketegangan dan pernapasan yang dangkal membatasi aliran bebas energi dan oksigen alami masuk ke dalam semua bagian tubuh.

Untuk mengambil manfaat yang maksimal dari pernapasan, sangatlah penting mempelajari tehnik pernapasan yang benar. Meditasi, konsentrasi, biofeedback (umpan balik hayati), pengurangan stres dan rasa sakit, serta relaksasi, semua itu menekankan pernapasan yang benar untuk mencapai efektivitas penuh dari tehnik ini. Bernapas yang dalam dan terkendali membantu tubuh mengubah udara yang kita hirup menjadi energi dan bahan bakar untuk kesejahteraan manusia seutuhnya. Bernapaslah untuk kehidupan dan kesehatan yang lebih baik.

Pada tingkat mental, latihan pernapasan sangat membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi, memperbaiki kejernihan fikiran dan menyeimbangkan kegiatan kedua belahan otak. Kedamaian atau gangguan pada fikiran sangat tergantung pada kondisi sistem pernapasan dan pada pusat kehidupan di dalam jantung. Dalam mempelajari pernapasan dengan benar kita dapat memperoleh kendali dan keseimbangan hidup.

Pada tingkat spritual, bernapas sangat penting untuk membersihkan dan memurnikan sel-sel dan sistem syaraf. Napas membawa sifat Ilahiah dari jantung dan lebih dari sekedar udara dan oksigen. Bernapas merupakan aktivitas Tuhan dalam diri kita dan tempat utama kekuasaan dan kewenangan. Dalam kisah penciptaan, Al-Qur’an menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia dari berbagai unsur dan meniupkan kehidupan ke dalam tubuh. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Hijr : 28-29 : “ Dan ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan meniupkan kedalamnya ruh-Ku, maka bersujudlah kamu kepadanya “.

Allah telah meniupkan napas kehidupan dalam diri kita, dan berkat itulah karunia Ilahi terus diwariskan. Ambil napas yang dalam beberapa kali melalui hidung dan dengarkan suara hembusan napas anda dengan hati-hati, hembuskan lewat mulut. Apakah anda mendengar suara HU ? Dalam bahasa Arab kata HU berarti DIA, mengacu pada Tuhan. Suara itu adalah do’a tanpa kata-kata, pengingat yang konstan tentang siapa kita dan milik siapa kita.

Bernapas adalah benang Ilahiah dan pengalaman semesta yang paling tinggi. Setiap diri kita adalah saluran untuk kebaikan yang ingin diwujudkan Tuhan. Melalui pernapasan, kita dapat membawa sistem tubuh kita menuju keseimbangan, keselarasan, dan kesatuan.


Berdasarkan teori ilmu Biologi, fungsi paru-paru untuk menghirup udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan sisa pembakaran dalam tubuh (oksidan), ternyata mempunyai kedudukan vital pada berbagai sistem kerja organ tubuh lain. Misalnya aliran darah, cepat atau lambatnya dapat dipengaruhi oleh sistem kerja pernapasan, demikian pula irama denyut jantung dan gerak meremas lambung manusia, bahkangerak peristalistik usus manusiapun sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kondisi kerja pernapasan (sistem resfirasi).
Sesudah manusia sanggup mengontrol sistem kerja pernapasannya, dengan latihan lebih lanjut ia bisa juga mengontrol sistem kerja nadi dan pembuluh darah, berarti juga mengontrol sistem kerja peredaran darah. Pada tingkat berikutnya manusia dapat mampu mangontrol sistem kerja usus, lambung, dan juga jantung.
Selain cara kerja paru-paru dalam sistem pernapasan, ada yang perlu diketahui karena hal ini berkaitan dengan pernapasan dan meditasi yaitu :

Sistem Syaraf Otonom ( SSO )

Sistem Syaraf Otonom (SSO) yang merupakan organ internal manusia bekerja dengan sendirinya tanpa dikendalikan oleh otak manusia.
Sistem Syaraf Otonom (SSO) terbagai atas sistem syaraf simpatis dan sistem syaraf parasimpatis (vagus), keduanya bekerja secara berlawanan terhadap aktivitas organ dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah dan sebagainya.
Sistem syaraf simpatis terutama berfungsi untuk menghadapi keadaan darurat seperti : ketakutan, marah, emosi dan sebagainya, yang akan membuat fikiran dan badan menjadi tegang (stress), sehingga membutuhkan banyak tenaga (energi). Sebaliknya, sistem syaraf parasimpatis berfungsi untuk meredakan keadaan darurat tersebut menjadi tenang kembali dan bersifat hemat energi.

Meditasi mempunya peranan untuk menyeimbangkan fungsi sistem syaraf yang bekerja secara otonom tersebut, dimana kondisi meditatif akan menekan kerja sistem saraf simpatis dan mumbuat pengaruh sistem syaraf parasimpatis menjadi dominan, yang berakibat penghematan energi atau mengembalikan vitalitas energi tubuh manusia dengan cepat.<syeik.nam>







Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar